Alergi makanan adalah hipersensitivitas makanan yang dimediasi kekebalan tubuh seseorang. Meskipun alergi makanan hanya dapat mempengaruhi sebagian kecil populasi, namun reaksi alergi dapat menjadi parah atau berpotensi fatal.

Alergen adalah masalah keamanan pangan berkelanjutan bagi konsumen yang menderita alergi makanan. Codex Alimentarius Commission Committee pada pelabelan pangan telah membuat daftar makanan dan bahan yang menyebabkan reaksi paling parah dan sebagian besar kasus hipersensitivitas makanan. Hal serupa juga diatur di Indonesia melalui Peraturan BPOM No 27 Tahun 2017 tentang Pendaftaran pangan olahan.

Makanan dan bahan berikut diketahui menyebabkan hipersensitivitas dan harus selalu dinyatakan pada label makanan:

• Sereal mengandung gluten; yaitu, gandum, gandum hitam, barley, oat, dieja atau strain dan produk hibridasinya dari ini;
• Crustacea dan produknya;
• Telur dan produk telur;
• Ikan dan produk ikan;
• Kacang tanah, kedelai dan produknya;
• Susu dan produk susu (termasuk laktosa);
• Kacang pohon dan produk kacang; dan
• Sulfit dalam konsentrasi 10 mg / kg atau lebih.

Bagaimana SIG dapat membantu

Laboratorium SIG dapat membantu melakukan pengujian analisis kontaminan kimia untuk mematuhi standar lingkungan dan pemeriksaan keamanan pangan serta menjaga konsumen tetap aman.

Alergen

• Alergen Kedelai
• Alergen Telur
• Alergen Susu
• Alergen Ikan
• Alergen Gluten
• Alergen Wijen
• Sulfites
• Histamin
• SWAB Alergen

Metode analisis

SIG menawarkan metode uji secara kualitatif menggunakan test kit spesifik alergen dan secara kuantitatif menggunakan ELISA, khusus untuk histamin kami menawarkan uji menggunakan HPLC sedangkan untuk sulfit menggunakan spektrofotometer