Keberadaan laboratorium uji analitik yang kredibel menjadi syarat mutlak untuk menghasilkan produk yang memenuhi persyaratan tertentu. Dalam suatu proses produksi, untuk menghasilkan produk akhir yang baik dan memiliki keunggulan komparatif tertentu, sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain tingkat kualitas dan kemampuan penyediaan bahan baku, tingkat teknologi dalam proses produksi, kompetensi sumber daya manusia, kemampuan menjaga kebersihan dari awal hingga akhir proses, dan sebagainya.

Khusus untuk produk makanan dan minuman (barang konsumsi), proses produksi yang dilakukan harus berdasarkan prinsip standar sistem HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) dan manajemen proses produksi yang baik. Dari keseluruhan alur proses produksi, ada satu hal krusial yang harus diperhatikan, yaitu manajemen pengendalian mutu dan salah satunya berdasarkan hasil uji analitik di laboratorium. Oleh karena itu, daya dukung fasilitas laboratorium uji yang kredibel sebagai salah satu “pilar pendukung” untuk mencapai produk akhir yang berkualitas sangat diperlukan.

Laboratorium pengujian keamanan pangan, PT Saraswanti Indo Genetech, Bogor, Jawa Barat, adalah laboratorium pertama di Indonesia yang diakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional LP-184-IDN untuk ruang lingkup pengujian analisis produk rekayasa genetika/GMO (Genetical Modified Organism).

Untuk memenuhi kebutuhan konsumen, Laboratorium PT Saraswanti Indo Genetech Bogor meningkatkan kompetensinya dengan memperluas cakupan akreditasi di bidang keamanan pangan seperti uji mikrobiologi, vitamin, asam lemak, logam berat, residu pestisida, proksimal, aditif makanan, asam amino, fakta gizi, dan uji keamanan pangan lainnya.

Ketika produsen makanan atau minuman akan mendaftarkan produknya ke BPOM atau mendapatkan sertifikat halal atau untuk pengendalian kualitas internal dalam proses produksi, keberadaan laboratorium uji keamanan pangan terakreditasi di PT Saraswanti Indo Genetech menjadi lebih berarti.

Kami berharap profil perusahaan ini dapat menjadi sarana komunikasi yang efektif untuk membangun kerjasama yang lebih luas dan saling menguntungkan.

Noegroho Hari Hardono

Presiden Komisaris