Sebelum melakukan produksi di pasaran, produsen makanan wajib memenuhi syarat dan ketentuan yang diberikan Lab Uji Makanan seperti halnya SIG Laboratory. Mengapa? Karena hal ini menjadi ujung tombak tercapainya potensi bisnis di sektor pangan.
Jadi, produsen makanan tidak serta merta memasarkan produk di pasar Indonesia. Mengingat, beberapa lembaga pengawasan makanan di Indonesia sangat ketat. Oleh karena itu, sangat penting sekali bagi Anda untuk melakukan pengujian produk di SIG Laboratory untuk mendapatkan hasil uji yang sesuai regulasi dan standar internasional seperti International Organization for Standardization (ISO) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
Standar Lab Uji Makanan yang Wajib Diketahui
Jika merujuk pada standar Lab Uji Makanan di Indonesia dan luar negeri, ada banyak hal yang harus diperhatikan seperti pemilihan laboratorium yang telah terakreditasi ISO/IEC 17025. Lantas apa saja standar laboratorium uji makanan yang wajib diketahui? Berikut uraiannya;
-
Uji Kimia
Uji kimia menjadi salah satu standar Lab Uji Makanan yang paling utama. Karena hal ini merupakan pengukuran kandungan air yang terdapat pada bahan makanan untuk mengetahui dan menentukan usia pakai sesuai dengan masa yang telah ditentukan. Beberapa kandungannya berupa kadar gula, kadar karbohidrat, kadar lemak, kadar protein, PH dan bahan tambahan lainnya.
-
Uji Mikrobiologi
Yang kedua yaitu uji mikrobiologi. Pengujian ini sangat wajib dilakukan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi adanya infeksi bakteri yang terkandung pada bahan makanan. SIG Laboratory akan melakukan pengujian terhadap mikroorganisme pada sampel makanan untuk memastikan bahwa kandungan bakteri yang dihasilkan benar – benar aman dan memenuhi ketentuan regulasi.
-
Uji Sensorik
Selebihnya yaitu melakukan uji sensorik dengan melibatkan panca indera. Pengujian ini dapat memberikan hasil yang sesuai berdasarkan ketentuan rasa, tekstur, warna dan aroma makanan. Pada intinya, teknisi SIG Laboratory akan melakukan pengambilan sampel makanan untuk memastikan produksinya betul – betul sesuai dengan kebutuhan produsen sehingga mampu menjaga konsistensi produk.
-
Uji Fisika
Terlepas dari itu, uji fisika juga diperlukan untuk mengetahui ukuran dan kuantitas massa pada produk makanan. Pada tahap ini, biasanya SIG Laboratory memperhatikan beberapa aspek seperti kekentalan cairan makanan, keasaman rasa dan kekerasan produksi. Ketiga unsur ini berperan penting untuk menghasilkan kesempurnaan pada waktu proses produksi dan distribusi.
-
Uji Keamanan
Selebihnya pengujian keamanan produk makanan juga harus diperhatikan. Karena hal ini dapat mempengaruhi keselamatan dan kesehatan konsumen. Pada pengujian ini, SIG Laboratory akan memeriksa adanya kandungan yang timbul dari pestisida, racun, logam dan bahan berbahaya lainnya.
-
Uji Nutrisi
Uji nutrisi juga berpengaruh besar terhadap keberhasilan produksi. Teknisi laboratorium akan melakukan pengawasan dan pemantauan tentang komposisi gizi total dan kandungan mineral dan vitamin. Hal ini berguna untuk menentukan dan menetapkan kandungan gizi yang sesuai dengan jenis produk makanan agar tetap aman pada saat didistribusikan terhadap konsumen.
-
Uji Stabilitas
Standar pengujian yang berikutnya yaitu memperhatikan tentang ketahanan dan stabilitas produk makanan. Hal ini sering digunakan untuk memantau daya tahan kemasan makanan terhadap perubahan, degradasi atau kerusakan yang ditimbulkan oleh kandungan kimia dan fisika pada masa tertentu.
Intinya, produsen makanan wajib memilih laboratorium yang memenuhi standar Lab Uji Makanan untuk menghasilkan produksi yang sesuai kebutuhan dan keinginan. Supaya lebih aman, percayalah pengujian produk Anda di SIG Laboratory melalui link siglaboratory.com atau Instagram kami siglaboratory.
Sedang Mencari Lab Uji Makanan Terpercaya? Hubungi 082111516516