
GMO (Genetically Modified Organism)
“Tanaman atau Hewan GM (transgenik) diciptakan bertujuan untuk membuat komoditi yang lebih unggul dari sifat dasar alaminya, baik itu ketahanan, kualitas maupun kemampuan untuk toleran pada keadaan tertentu. Namun disinyalir, GMO dapat menyebabkan resiko alergi atau efek buruk pada kesehatan. Sehingga dengan pengujiannya, Konsumen dapat memilih untuk menggunakan produk GMO atau Non-GMO ”
- GMO Qualiative
- GMO Quantitative
- Porcine test based on DNA by Real-Time PCR
MINERAL AND HEAVY METAL
“Terdistribusinya logam-logam berat dari faktor lingkungan yang sifatnya mengkontaminasi mungkin saja terjadi secara tidak sengaja pada tiap pabrik bahan pangan, membuat pengujian logam berat dalam bahan pangan sangat penting. Karena efek logam tersebut yang dapat terendap dalam tubuh jika dikonsumsi dan kelak menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit”
- Logam Berat Pb (Timbal/Lead), Sn (Timah), Cd (Cadmium), Hg (Raksa), As (Arsenic/Arsen)
- Logam Sb (Antimony), Cu (Copper/tembaga/cuprum), Ca (Calcium), Mg (Magnesium), Na (Natrium/NaNO3), K (Kalium), Zn (Zinc / seng), Fe (Iron / zat besi), Al (Alumunium), Ba (Barium), Mo (Molybdenum), Co (Cobalt), Ni (Nikel), Mn (Manganese), B (Boron), Ca (Calsium)
- Se (Selenium), Cr (Kromium), Ag (Perak)
- P (Fosfor/Fosfat)
- Spesiasi Logam (Arsen Organik, Arsen Inorganik, Methyl Mercury)
- Migrasi Logam
HALAL TEST
“Kehalalan suatu produk kini sudah menjadi isu global, dimana salah satu kriteria produk halal adalah bebas dari kandungan babi, baik itu produk farmasi (kapsul) dan juga makanan berbasis gelatin. Oleh karena itu, penting kiranya menguji kehalalan sumber gelatin yang digunakan untuk mengetahui status halal produk tersebut”
- Uji DNA Babi
- Uji Kandungan Alkohol
MICROBIOLOGY
“Pengujian Mikrobiologi dalam produk pangan merupakan salah satu uji yang sangat penting. Karena selain untuk melihat kualitas suatu produk pangan, juga dapat digunakan sebagai indikator sanitasi dan juga keamanan pangan. Adanya kontaminasi mikroba pada pangan dapat menyebabkan penurunan mutu produk pangan dan dapat juga menimbulkan efek keracunan pada konsumen”
- ALT / TPC
- ALT Anaerob, ALT AerobListeria monocytogenes, Vibrio parahaemoliticus
- Coli
- Coliform dan Kapang Kamir
- aureus, Enterobacter / Enterbacteriacea, Enterobacter aerogenes, Enterococci, Vibrio sp, Clostridium perfringens
- Enterobacter sakazakii / Cronobacter sakazakii (/10g)
- Enterobacter sakazakii / Cronobacter sakazakii (/375g)
- Camphylobacter
- Lactobacillus casei, Lactobacillus bulgaricus, Lactobacillus acidophillus, Lactobacillus paracasei, Lactobacillus Sp, Streptococcus thermophilus
- Bifidobacterium / Bifidobacteria, Bifidobacterium animalis, Bifidobacterium lactis, Bifidobacterium lactis BB 12, Bifidobacterium longum
- Bakteri pembentuk spora termofilik / Bakteri pembentuk spora mesofilik
NUTRITION
“Pengujian kandungan nutrisi di dalam produk pangan sangat penting untuk mengetahui nilai gizi dari suatu produk pangan. Hal ini juga penting untuk penilaian kualitas bahan pangan apakah sesuai dengan standar. Pengujian kandungan nutrisi bisa dilakukan dengan analisa proksimat maupun instrumental”
- Kadar Air dan Kadar Abu
- Kandungan Nutrisi (Protein, Lemak, Karbohidrat)
- Gula (Gula Total, Sakarosa, Gula Reduksi, Gula Inversi)
- Serat (Serat Kasar, Serat Pangan, Serat Larut, Serat Tidak Larut)
- Vitamin (Vitamin A, B1 (Thiamin), B2 (Riboflavin), B6 (Piridoksin), C, D, D2, D3, E, Asam Folat / Folic acid (B9), Niasin (B3), Pantotenat (B5), B12 (Sianokobalamin), B7, K, Kolin (Choline), Biotin (H)
FOOD ADDITIVE
“Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan yang sengaja ditambahkan ke dalam pangan untuk tujuan tertentu pada proses pembuatan, pengolahan, pengemasan, penyimpanan, maupun pendistribusiannya. Dimana dapat mempengaruhi sifat dan bentuk pangan baik secara langsung maupun tidak langsung. Setiap bahan tambahan pangan memiliki batas maksimum yang dapat dikonsumsi agar tidak menimbulkan efek merugikan terhadap kesehatan”
- Pengawet
- Pewarna
- Pemanis
- Antioksidan
- Pengatur Keasaman (asam-asam organik)
- Penguat Rasa (Monosodium Glutamat)
- Sekuestran (EDTA)
RESIDUAL PESTICIDES
“Pestisida merupakan zat yang digunakan untuk melindungi tanaman dari hama serangga, virus, dan juga pengatur tumbuh. Residu pestisida sendiri merupakan zat sisa dari pestisida yang ikut terkandung pada berbagai hasil pertanian/perkebunan, berupa zat pengotor/kontaminasi turunan pestisida, metabolit, dan hasil reaksi yang akan memberi pengaruh toksikologi terhadap manusia. Maka dari itu pangan perlu dilakukan uji residual pestisida agar terjamin keamanan pangannya dan kesehatan konsumen terlindungi”
- Organophosphate, Organochlorine, Carbamate, Pyrethroid, Triazole, Organotin
- Polar Pesticides
- Other Pesticides
PHARMACEUTICAL
“Bagi industri farmasi menghasilkan obat yang bermutu adalah suatu keharusan, dan salah satu pembuktiannya melalui proses validasi metode dan analisa rutin. Validasi metode dan analisa rutin dilakukan agar setiap bahan baku yang digunakan dan produk jadi yang dihasilkan terjamin mutunya. SIG sebagai salah satu Laboratorium uji, hadir untuk melayani kebutuhan validasi metode dan analisa rutin produk farmasi dari berbagai perusahaan farmasi diseluruh Indonesia”
- BKO (Bahan Kimia Obat)
- Kosmetik
- Jamu
- Validasi
- Uji Stabilitas
- Kerjasama Riset
VOLATILE COMPOUND
“Pengujian dengan menggunakan Gas Chromatography (GC) diperuntukkan untuk senyawa yang mudah menguap (volatile) atau senyawa yang dapat dijadikan mudah menguap. Senyawa tersebut dapat berupa kandungan ataupun kontaminan pada suatu bahan, sehingga pengujian dengan menggunakan Gas Chromatography bermanfaat untuk mendeteksi kandungan atau kontaminan senyawa yang mudah menguap dan atau mudah diuapkan”
- Alkohol
- Residual Solvent
- Chloroform
- Profil Asam Lemak, Lemak Jenuh, Lemak Trans
- AA, DHA, EPA
- Kolesterol
CONTAMINANTS
“Kontaminan adalah zat yang tidak ditambahkan ke dalam produk namun mereka ada dikarenakan dampak proses produksi, pengolahan, pengemasan, pendistribusian atau akibat dari pencemaran lingkungan. Kontaminan sering kali tidak dapat kita hindari namun dapat kita minimalisir. Mengetahui sejauh mana kontaminasi dan tingkat pencemarnnya adalah salah satu hal yang kami (SIG) pikir sangat penting dewasa ini”
- Dioxin
- Mycotoxin ( Total Aflatoxin, Aflatoxin (B1, B2, G1, G2), Aflatoxin M1, Okratoksin A, Deoksinivalenol (DON))
- Cemaran Air
- Mainan
Berdasarkan peraturan EN 71 tentang imigrasi logam, Phtalate, Azodyes, dan Formaldehydes pada mainan anak.
- Identifikasi Senyawa
Pemalsuan produk dan keaslian untuk senyawa yang tidak diketahui menggunakan LCMS/MS Q-Tof
- Substance of Concern (SOC) for Automotive Parts (TOYOTA)
Heavy Metal, PBBs, PBDEs, PFOA, PFOS, DMF, HBCDD, and Asbestos
SIG LABORATORY
PT. Saraswanti Indo Genetech Cabang Jakarta
PT. Saraswanti Indo Genetech Cabang Surabaya
Head Office
Buka hari Senin - Jumat.
Pukul 08.00 - 17.00 WIB.
Hotline: 0251 - 7532348 / 082111 516 516
E : marketing-sig@saraswanti.com
Fax: 0251 - 7540927.
SIG Laboratory / Graha SIG:
Jl. Rasamala No. 20, Taman Yasmin.
Bogor, Jawa Barat 16113.
Sales and Marketing Office
Buka hari Senin - Jumat.
Pukul 08.00 - 17.00 WIB.
Hotline: 021-21479292
PT. SIG Branch Jakarta:
Jl. Percetakan Negara No.52B, Rt.006/Rw.001, Kelurahan Rawasari,
Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
SALES REPRESENTATIVE SEMARANG
Fajar Ery
No HP : 0813-9170-6805
PT. SIG Branch Surabaya
Buka hari Senin - Jumat.
Pukul 08.00 - 17.00 WIB.
Hotline: 031-8678555/8690000
SIG Branch Surabaya :
Surya Inti Permata, Blok A 51-52, Jl. Raya Bandara Juanda,
Sedati, Sidoarjo, Jawa Timur – 61253.